Base Transceiver Station merupakan komponen jaringan dari sistem telekomunikasi mobile yang menerima dan mgirim sinyal. Sebuah BTS di kendalikan oleh pengontrol base station dan fungsinya memfasilitasi komunikasi nirkabel antara user equipment (UE) / peralatan pengguna dan jaringan.
Masyarakat Indonesia sering menyebut Base Transceiver Station (BTS) sebagai menara seluler tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai SUTET meskipun sangat berbeda. Kurang tepat jika BTS disebut sebgai SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) merupakan penyalur energi listrik yang jauh dari pusat pembangkitnya menuju pusat-pusat beban sehingga penyaluran energi listrik menjadi lebih efisien, SUTET biasanya dibangun oleh PLN sedangkan BTS oleh para penyedia layanan Telekomunikasi.
»GENSET
Genset ialah singkatan dari Generating Set. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron. Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetik yaitu bila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik. Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar). Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak. Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti Stator dan belitan-belitan Stator (belitan jangkar). Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator terhadap getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetik atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat terbentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik. Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu : Rotor kutub menonjol (salient) adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator kecepatan rendah dan menengah. Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator turbo atau generator kecepatan tinggi. Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk menghasilkan fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor berputar maka fluks magnet yang timbul akibat arus searah tersebut akan memotong konduktor dari stator yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui slipring atau brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat menggeser brostel yang masing-masing merupakan positip dan negatip guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring terbuat dari besi baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Untuk membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah sistem penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari pembangkit itu sendiri kemudian disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui slipring.
Fungsi genset ialah alat untuk membangkitkan tenaga listrik. Salah satu mesin penggeraknya adalah Diesel, bisa juga menggunakan angin atau air. Banyak merk yang dijual dipasaran dan dayanya tergantung kebutuhan konsumen, misal 150 KVA dan lain-lain.
»INVERTER
Inverter adalah perangkat yang mengubah daya DC dari aki ke listrik AC. Inverter secara teori ada 3 jenis, tapi secara umum sering didapati hanya 2 jenis, yaitu Inverter yang bergelombang sinus murni (pure sine inverter) dan Inverter yang bergelombang sinus dimodifikasi (modified sine inverter).
Kebanyakan perangkat AC berfungsi dengan baik dengan aliran listrik dari Inverter sinus dimodifikasi, kecuali alat pemakai listrik AC itu adalah alat yang sangat sensitif seperti misalnya printer laser bisa rusak kalau ditenagai oleh daya yang bergelombang sinus dimodifikasi. AC yang bergelombang sinus dimodifikasi juga bisa memberikan suara degungan ketika diterapkan pada alat-alat seperti kipas angin, amplifier dan lampu neon biasa. Walaupun demikian, Inverter bergelombang sinus dimodifikasi adalah alat yang membuat konversi arus DC ke AC yang paling efisien dan relatif murah.
Inverter bergelombang sinus murni sebaliknya memberikan listrik AC yang bersih dan sangat identik dengan listrik dari sumber jaringan listrik PLN.
Kapasitas sebuah Inverter menentukan jumlah daya AC yang bisa disediakan terus menerus. Disamping itu, juga diterapkan toleransi lonjakan arus listrik, missal 5 detik sampai dengan 0,5 jam. Angka-angka toleransi lonjakan memberikan gagasan tentang berapa banyak daya yang dapat disuplai oleh inverter selama 5 detik sampai dengan 0,5 jam sebelum arus yang berkelebihan itu diputuskan demi untuk melindungi Inverter tersebut.
»RECTIFIER
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok diagram berikut.
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier)
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut.
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut. Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
Formulasi pada penyearah gelombang penuh sebagai berikut. Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.
Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai berikut : Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/
Copyright © Elektronika Dasar
http://elektronika-dasar.web.id/
»ACPDB
ACPDB merupakan singkatan dari Alternate Current Power Distribution Box. Kotak distribusi ini membagi arus kebeberapa peralatan seperti Rectifire, Air Conditioner, lampu indoor, lampu outdoor, socket outlet. ACPDB tersusun atas beberapa komponen elektronika diantaranya MCB, Kontaktor, Timer, Relay, Fuse dan Thermostat.
KOMPONEN PENYUSUN ACPDB
1. MCB
MCB (Mini Circuit Breaker) berfungsi sebagai pemutus arus berdasarkan panas dengan memanfaatkan bi-metal dan elektromagnetik. Bi-metal adalah 2 buah metal (plat metal) yang berbeda karakteristik, yang tersusun menjadi satu lapisan bertingkat, jika lapisan tersebut dialiri arus yang berubah menjadi panas (saat over current), maka bentuk lapisan bi-metal akan berubah sesuai dengan karakteristik metal-metal tersebut. Aplikasi di circuit breaker ini adalah pada saat terjadi over current, bi-metal akan berubah bentuk lurus dan memutus rangkaian listrik karena contact terlepas.
MCB (Mini Circuit Breaker) berfungsi sebagai pemutus arus berdasarkan panas dengan memanfaatkan bi-metal dan elektromagnetik. Bi-metal adalah 2 buah metal (plat metal) yang berbeda karakteristik, yang tersusun menjadi satu lapisan bertingkat, jika lapisan tersebut dialiri arus yang berubah menjadi panas (saat over current), maka bentuk lapisan bi-metal akan berubah sesuai dengan karakteristik metal-metal tersebut. Aplikasi di circuit breaker ini adalah pada saat terjadi over current, bi-metal akan berubah bentuk lurus dan memutus rangkaian listrik karena contact terlepas.
2. Relay
Relay merupakan komponen elektronika yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar yang digerakkan oleh sumber tegangan. Relay terdiri dari coil dan contact. coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana , ketika Coil mendapat tegangan, akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas dan contact akan menutup.
3. Kontaktor
Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektro magnet. Pada kontaktor ini ada yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan magnit. Cara kerja kontaktor ini adalah apabila coil tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan maka akan terjadilah induksi magnet yang akan menarik setiap kontak (platina) yang terdapat pada kontaktor itu sendiri baik itu NO (Normaliy Open) maupun NC (Normaly Closed). Sebenarnya kontaktor ini prinsipnya sama seperti relay, hanya saja biasanya kontaktor digunakan untuk melewatkan arus-arus yang besar (hingga 20A).
4. Timer
Timer berfungsi sebagai switch yang diatur oleh waktu. Sama seperti relay dan kontaktor, timer membutuhkan sumber tegangan untuk menjalankannya. Pada umumnya satu strip mewakili 30 menit atau 15 menit tergantung tipe timernya. Untuk yang dipakai oleh Esia, satu strip mewakili 30 menit.
5. Fuse
Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar. Fuse yang rusak harus diganti dengan kapasitas arus yang sama. Jika diganti dengan kapasitas yang lebih besar, ditakutkan bila ada arus yang lebih besar akan merusak rangkaian listrik tersebut karena fuse tidak putus. Oleh karena itu, fuse lebih berfungsi sebagai pengaman.
6. Thermostat
Thermostat berfungsi juga seperti saklar, namun bekerja berdasarkan suhu. Thermostat tersusun atas lempengan logam berbentuk seperti UFO yang akan memuai bila suhu disekitarnya panas dan sebaliknya. Yang umum digunakan oleh Esia adalah Honeywell T6360.
http://esianetworkbanten.wordpress.com/2012/12/21/komponen-penyusun-acpdb/
»BATERAI
Umumnya kebanyakan orang mengetahui bahwa bahan kimia pembuat baterai adalah karbon dan seng. Namun sebenarnya ada cukup banyak bahan kimia yang melengkapi pembuatan baterai, baik itu baterai sekali pakai ataupun baterai yang bisa diisi ulang kembali. Prinsip kerja baterai tersebut pada dasarnya mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Hal ini dikenal sebagai reaksi elektrokimia. Fisikawan Italia, Count Alessandro Volta pertama kali menemukan proses ini pada tahun 1799 ketika ia menciptakan baterai sederhana dari pelat logam dan kardus atau kertas yang direndam air garam. Sejak itu, berdasarkan desain asli dari Volta, para ilmuwan telah meningkatkan penciptakan baterai yang terbuat dari berbagai bahan yang menghasilkan baterai dalam berbagai ukuran.
Hari ini, baterai ada di sekitar kita. Baterai memberi energi untuk jam tangan kita selama berbulan-bulan pada suatu waktu. Baterai membuat jam alarm dan ponsel kita tetap bekerja, bahkan jika listrik padam. Mereka menjalankan detektor asap, alat cukur listrik, bor listrik, mp3 player, dan lainnya. Jika Anda membaca artikel ini dari laptop atau smartphone, Anda bahkan mungkin menggunakan baterai sekarang! Namun, karena daya perangkat portabel sangat minim dan lazim digunakan, itu sangat terasa biasa saja. Artikel ini akan memberikan penghargaan yang lebih besar untuk baterai dengan mengeksplorasi sejarah mereka, serta bagian dasar, reaksi dan proses yang membuat mereka bekerja
Hal ini dikenal sebagai reaksi elektrokimia. Fisikawan Italia, Count Alessandro Volta pertama kali menemukan proses ini pada tahun 1799 ketika ia menciptakan baterai sederhana dari pelat logam dan kardus atau kertas yang direndam air garam. Sejak itu, berdasarkan desain asli dari Volta, para ilmuwan telah meningkatkan penciptakan baterai yang terbuat dari berbagai bahan yang menghasilkan baterai dalam berbagai ukuran.
Hari ini, baterai ada di sekitar kita. Baterai memberi energi untuk jam tangan kita selama berbulan-bulan pada suatu waktu. Baterai membuat jam alarm dan ponsel kita tetap bekerja, bahkan jika listrik padam. Mereka menjalankan detektor asap, alat cukur listrik, bor listrik, mp3 player, dan lainnya. Jika Anda membaca artikel ini dari laptop atau smartphone, Anda bahkan mungkin menggunakan baterai sekarang! Namun, karena daya perangkat portabel sangat minim dan lazim digunakan, itu sangat terasa biasa saja. Artikel ini akan memberikan penghargaan yang lebih besar untuk baterai dengan mengeksplorasi sejarah mereka, serta bagian dasar, reaksi dan proses yang membuat mereka bekerja
Sejarah Baterai
Baterai telah ada mungkin lebih lama dari Anda. Pada tahun 1938, arkeolog Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh saat menggali di Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah yang memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi terbungkus tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian menunjukkan bahwa bejana tersebut dulu pernah diisi dengan zat asam seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig percaya bahwa bejana ini merupakan sebuah baterai kuno. Sejak penemuan tersebut, para ilmuan telah menghasilkan replika pot yang sebenarnya mampu menghasilkan muatan listrik. “Baterai Baghdad” tersebut mungkin telah digunakan untuk ritual agama, tujuan pengobatan , atau bahkan elektroplating.
Pada tahun 1799, fisikawan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai pertama dengan susunan lapisan seng, karton atau kain, dan perak yang direndam di air garam. Pengaturan ini, yang disebut tumpukan volta, ini bukan perangkat pertama untuk menciptakan listrik, tapi ini adalah yang pertama memancarkan listrik yang stabil, arus yang tahan lama. Namun, ada beberapa kelemahan dari penemuan Volta. Ketinggian di mana lapisan bisa ditumpuk terbatas karena berat tumpukan akan membuat air garam keluar dari karton atau kain. Cakram logam juga cenderung cepat korosi, memperpendek umur baterai. Meskipun begitu, satuan gaya gerak listrik yang digunakan hingga saat ini adalah Volt untuk menghormati prestasi Volta.
Terobosan berikutnya dalam teknologi baterai datang pada tahun 1836 ketika kimiawan Inggris, John Frederick Daniell menemukan sel Daniell. Pada awal baterai ini, piring tembaga ditempatkan di bagian bawah wadah kaca dan larutan sulfat tembaga dituangkan di atas piring mengisi setengah wadah kaca. Kemudian pelat seng digantung dalam wadah, dan larutan sulfat seng ditambahkan. Karena tembaga sulfat lebih padat daripada seng sulfat, larutan seng melayang di atas larutan tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel yang terhubung ke plat seng mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga adalah terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik dalam senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang umum digunakan untuk memberi listrik pada bel pintu dan telepon sebelum generasi listrik disempurnakan.
Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai komersial yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan Karbon Nasional, kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang memproduksi merek Energizer.
Anatomi Baterai dan Cara Kerja Baterai
Lihatlah setiap baterai, dan Anda akan melihat bahwa ia memiliki dua terminal. Satu terminal bertanda (+), atau positif, sedangkan yang lainnya ditandai (-), atau negatif. Dalam baterai senter biasa, seperti AA, C atau sel D, terminal terletak di ujung baterai. Pada baterai 9 volt, terminal terletak bersebelahan satu sama lain di bagian atas baterai. Jika Anda menghubungkan kabel antara dua terminal, maka elektron akan mengalir dari ujung negatif ke ujung positif secepat mereka bisa. Ini akan membuat baterai cepat habis dan juga bisa berbahaya, terutama pada baterai dengan daya lebih besar. Agar anda dapat memanfaatkan muatan listrik yang dihasilkan oleh baterai dengan lebih tepat, Anda harus menghubungkannya ke sebuah beban. Beban bisa berupa sesuatu seperti bola lampu, motor atau sirkuit elektronik seperti radio.
Prinsip kerja baterai secara internal biasanya terletak di dalam sebuah kotak logam plastik. Dalam kasus ini, katoda terhubung ke terminal positif, dan anoda terhubung ke terminal negatif. Komponen-komponen ini, lebih umum dikenal sebagai elektroda, menempati sebagian besar ruang di dalam baterai dan merupakan tempat di mana reaksi kimia terjadi. Sebuah pemisah menjadi penghalang antara katoda dan anoda, mencegah elektroda agar tidak tersentuh sambil membiarkan muatan listrik mengalir bebas di antara mereka. Media yang memungkinkan muatan listrik mengalir antara katoda dan anoda dikenal sebagai elektrolit. Pada akhirnya, collector melakukan muatan ke luar baterai dan melalui beban.
Reaksi Baterai dan Ilmu Kimia
Banyak yang terjadi di dalam baterai ketika Anda memasukkannya ke dalam senter Anda, remote control, atau perangkat tanpa kabel lainnya. Sedangkan proses dimana mereka menghasilkan listrik sedikit berbeda dengan baterai untuk baterai, namun pada intinya tetap sama.
Ketika beban melengkapi rangkaian antara dua terminal, baterai menghasilkan listrik melalui serangkaian reaksi elektromagnetik antara anoda, katoda, dan elektrolit. Anoda mengalami reaksi oksidasi di mana dua atau lebih ion (atom atau molekul bermuatan listrik) dari elektrolit bergabung dengan anoda, menghasilkan senyawa dan melepaskan satu atau lebih elektron. Pada saat yang sama, katoda berjalan melalui reaksi reduksi, dimana zat katoda, ion dan elektron bebas juga bergabung untuk membentuk senyawa. Meskipun tindakan ini mungkin terdengar rumit, itu sebenarnya sangat sederhana: Reaksi di anoda menciptakan elektron, dan reaksi di katoda menyerap mereka. Hasil akhirnya adalah listrik. Baterai akan terus menghasilkan listrik sampai salah satu atau kedua elektroda kehabisan bahan yang diperlukan untuk reaksi terjadi.
Baterai modern menggunakan berbagai bahan kimia untuk daya reaksi mereka. Bahan kimia baterai yang umum termasuk:
- Zinc-carbon battery
Zinc-carbon battery adalah kimia seng-karbon, umum digunakan di banyak baterai-baterai kering murah seperti AAA , AA , C dan D. Anodanya adalah seng, katodanya adalah manggan dioksida, dan elektrolitnya adalah amonium klorida atau seng klorida.
- Baterai Alkaline
Baterai Alkaline adalah kimia ini juga umum digunakan di baterai-baterai kering AA, C, dan D. Katoda terdiri dari campuran manggan dioksida, sedangkan anoda adalah bubuk seng. Ia mendapat namanya dari elektrolit kalium hidroksida, yang merupakan zat alkali (alkaline).
- Baterai Lithium-ion (rechargeable)
Baterai Lithium-ion (rechargeable) adalah kimia lithium sering digunakan dalam perangkat berkinerja tinggi, seperti ponsel, kamera digital, dan bahkan mobil listrik. Beragam zat yang digunakan dalam baterai lithium, namun kombinasi yang umum adalah katoda lithium kobalt oksida dan anoda karbon.
- Timbal-asam baterai (rechargeable)
Timbal-asam baterai (rechargeable) adalah ini adalah kimia yang digunakan pada baterai tipikal seperti aki mobil. Elektroda biasanya terbuat dari timbal dioksida dan timbal logam, sedangkan elektrolit adalah larutan asam sulfat .
Baterai Isi Ulang (Rechargeable)
Dengan meningkatnya perangkat portable seperti laptop, ponsel, MP3 player, dan alat-alat listrik tanpa kabel lainnya, kebutuhan akan baterai isi ulang meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Baterai isi ulang telah ada sejak tahun 1859, ketika fisikawan Perancis, Gaston Plante menemukan sel asam timbal. Dengan timbal anoda, timbal dioksida katoda, dan elektrolit asam sulfat, baterai Plante adalah pendahulu dari aki mobil saat ini.
Baterai non-rechargeable, atau sel primer, dan baterai isi ulang, atau sel sekunder, menghasilkan arus dengan cara yang sama: melalui reaksi elektrokimia melibatkan anoda, katoda, dan elektrolit. Dalam baterai isi ulang, reaksinya dapat dibalik. Ketika energi listrik dari sumber luar diterapkan pada sel sekunder, aliran elektron negatif ke positif yang terjadi selama pelepasan dibalik, dan pengisian muatan sel dikembalikan. Baterai isi ulang yang paling umum di pasar saat ini adalah lithium-ion (LiOn) , meskipun nikel-metal hidrida ( NiMH ) dan nikel – kadmium ( NiCd ) merupakan baterai yang juga pernah sangat umum digunakan.
Dalam hal baterai isi ulang, tidak semua baterai dibuat sama. Baterai NiCd termasuk yang pertama sel sekunder yang tersedia secara luas, tetapi mereka mengalami masalah sulit yang dikenal sebagai efek memori. Pada dasarnya, jika baterai ini tidak sepenuhnya habis setiap kali mereka digunakan, mereka akan cepat kehilangan kapasitasnya. Baterai NiCd sebagian besar ditinggalkan karena ada baterai NiMH. Sel-sel sekunder membanggakan kapasitas yang lebih tinggi dan hanya sedikit dipengaruhi oleh efek memori, tetapi mereka tidak memiliki umur simpan yang sangat baik. Seperti baterai NiMH, baterai LiOn memiliki umur panjang, tetapi mereka menyimpan muatan lebih baik, beroperasi pada tegangan yang lebih tinggi, dan tersedia dalam kemasan yang jauh lebih kecil dan ringan. Pada dasarnya semua teknologi portabel berkualitas tinggi yang diproduksi hari ini mengambil keuntungan dari teknologi ini. Namun, baterai LiOn saat ini tidak tersedia dalam ukuran standar seperti AAA, AA, C atau D, dan jauh lebih mahal dari rekan-rekannya yang lebih dulu.
Dengan baterai NiCd dan NiMH, pengisian dapat menjadi rumit. Anda harus berhati-hati untuk tidak men-charge terlalu berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan penurunan kapasitas. Untuk mencegah hal ini terjadi, beberapa pengisi beralih ke trickle charge atau cukup matikan pengisian saat pengisian selesai. Baterai NiCd dan NiMH juga harus direkondisi, berarti Anda sesekali harus benar-benar melakukan pengosongan dan pengisian lagi untuk meminimalkan kehilangan kapasitas. Di sisi lain, baterai LiOn, memiliki pengisian daya canggih yang mencegah pengisian yang berlebihan dan tidak perlu direkondisi.
Bahkan pada akhirnya baterai isi ulang pun akan mati, meskipun mungkin membutuhkan ratusan kali pengisian ulang sebelum hal itu terjadi. Ketika mereka akhirnya benar-benar mati, pastikan untuk membuang mereka di fasilitas daur ulang.
Pengaturan Baterai dan Tenaga Listrik
Dalam banyak perangkat yang menggunakan baterai -seperti radio portabel dan senter- Anda tidak menggunakan hanya satu sel baterai untuk tiap-tiap perangkat tersebut. Anda biasanya mengelompokkan mereka bersama-sama dalam susunan serial untuk meningkatkan tegangan atau dalam susunan paralel untuk meningkatkan arus. Gambar di atas menunjukkan dua pengaturan tersebut.
Gambar di atas menunjukkan susunan paralel. Empat baterai secara paralel bersama-sama akan menghasilkan tegangan satu sel, tetapi arus yang mereka suplai akan empat kali lipat dari satu sel. Arus adalah tingkat dimana muatan listrik melewati sirkuit, dan diukur dalam ampere. Baterai memiliki nilai dalam amp-hours, atau, dalam kasus baterai rumah tangga yang lebih kecil, milliamp-hours (mAh). Sebuah sel baterai rumah tangga biasanya memiliki nilai 500 milliamp-hours harus mampu memasok 500 milliamps arus ke beban selama satu jam. Anda dapat memilah-milah nilai milliamp-hours dalam banyak cara yang berbeda. Sebuah baterai dengan 500 milliamp-hours juga bisa menghasilkan 5 milliamps selama 100 jam, 10 milliamps selama 50 jam, atau, secara teoritis, 1.000 milliamps selama 30 menit. Pada umumnya, baterai dengan nilai amp-hours yang lebih tinggi memiliki kapasitas yang lebih besar.
Pada bagian bawah gambar menunjukkan susunan serial. Empat baterai secara seri bersama-sama akan menghasilkan arus satu sel, tetapi tegangan yang mereka suplai akan empat kali lipat dari satu sel. Tegangan adalah ukuran energi per satuan muatan dan diukur dalam volt. Dalam baterai, tegangan menentukan seberapa kuat elektron didorong melalui sirkuit, seperti tekanan menentukan seberapa kuat air didorong melalui selang. Kebanyakan baterai AAA, AA, C dan D memiliki tegangan sekitar 1,5 volt.
Bayangkan baterai yang ditunjukkan pada gambar yang memiliki nilai sebesar 1,5 volt dan 500 milliamp-hours. Empat baterai susunan paralel akan menghasilkan 1,5 volt dan 2.000 milliamp-hours. Empat baterai disusun secara seri akan menghasilkan 6 volt di 500 milliamp-hours.
Teknologi baterai telah maju dengan pesat sejak zaman tumpukan Volta. Perkembangan ini jelas tercermin dalam dunia portabel yang serba cepat, yang lebih tergantung dari sebelumnya pada sumber daya portabel yang disediakan baterai. Kita hanya bisa membayangkan seperti apa generasi berikutnya dari baterai yang lebih kecil, lebih kuat, dan tahan lama akan hadir.
http://birulinc.com/prinsip-kerja-baterai/
Sumber : http://portal.paseban.com/article/4184/base-transceiver-station
Leave a Reply